Pada suatu ketika, dia mendengar kabar bahwa ada seorang pemuda yang sangat menghormati orang tuanya. Sang Raja semakin penasaran ingin bertemu dengan pemuda itu. Disempatkan Sang Raja untuk mampir ke rumah pemuda itu. Ayah si Pemuda sangat terkejut ketika Sang Raja langsung bertamu ke rumahnya. Perkiraan si Ayah bahwa dia telah melakukan kesalahan yang fatal sehingga Sang Raja datang berniat untuk menghukumnya.
Gemetarlah tubuh si Ayah, seraya menunduk dan mempersilahkan Sang Raja masuk, lalu Sang Raja duduk di kursi dan si Ayah duduk di bawah. Lalu Raja mengangkat bahu si Ayah seraya menyuruhnya untuk duduk juga sejajar dengan dirinya. Ayah semakin bingung maksud kedatangan Sang Raja.
Ketika itu, dari arah dapur datanglah Pemuda tadi membawakan air minum untuk Sang Raja. Semenjak Pemuda ditinggal ibunya, dia hanya tinggal dengan Ayahnya berdua. Dari kejauhan dilihat Sang Raja, Pemuda tadi membawa nampan dengan dua gelas teh hangat.
Pemuda tadi mendekat dan menyuguhkan gelas pertamanya untuk si Ayah. Kemudian si Ayah mengatakan kepada Pemuda itu, berikan cangkir pertama ini buat Raja. Karena beliau adalah seorang Raja Tuan yang Mulia. Tapi...Pemuda itu berkata " Bagiku, Engkaulah Tuan yang Mulia, Ayah". Si Ayah takut jika Sang Raja akan murka kepada keluarganya. Kemudian Pemuda itu memberikan gelas keduanya pada Sang Raja. Lalu pergi meninggalkan mereka berdua menuju ruangan lain.
Berkali-kali si Ayah meminta maaf atas ketidaksopanan putranya. Tapi Sang Raja berkata, "Aku tidak pernah melihat rakyatku lebih menghormati orang tuanya daripada aku selain Putramu. Bersyukurlah Engkau mempunyai anak seperti dia. Kalo boleh aku meminta, untuk menjadikannya pengganti diriku sebagai penerus kerajaan". Begitu shock si Ayah akan permintaan Raja tersebut.
Pendek cerita si Pemuda menggantikan posisi Sang Raja yang sudah mulai sakit-sakitan. Dan tidak kalah berhasilnya dengan Sang Raja. Semua rakyatnya hidup senang dan tidak ada yang kelaparan dalam kepemimpinannya.
-sekian-
Ini cuma khayalan saya saja....
Dari Abu Hurairah ra, menerangkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Nah lho?? kalo qt baca hadits di atas, manakah yang qt deluankan untuk menyuguhkan minuman? orang tua ato tamu deluan?? hayyyyoooo.....??? :D
5 comment:
Assalamu'alaikum..
kakak pribadi sih lebih setuju mengutamakan tamu..
dengan memberikan gelas pertama kepada tamu, bukan berarti mengurangi rasa hormat kita kpd orang tua kita.
tapi itu tergantung pribadi kita sebenarnya, bisa jadi karena rasa hormat yg luar biasa spt pada cerita itu, dia lalu memberikan gelas pertama kpd ayahnya, di luar sadarnya..
kakak suka ceritanya..
khayalan yang bagus..
hehehe..
http://lh5.ggpht.com/_RVpTV2JOOxA/S1FULotxxDI/AAAAAAAABx4/NCjzQEXq0D8/kaskuser_t4belajarblogger_04.gif
Wassalamu'alaikum wr.wb...
hehe... cuma khalayan za kak, kalo rh mah..mana yang terdekat dengan rh, itu yang rh dluan kasih minum...soalnya kalo kebanyakan gelasnya di nampan, nah pas ortu qt lagi jauh duduknya..yang ada malah ntar gelasnya ikutan jatuh semua karena bolak2 wkwkwk...
*just kidding..
mantapnya memuliakan tamu sesuai hadits ya kak? :13
Rin, buat lagi cerita khayalan yang pemeran utamanya kakak ya... hehehe...
haha...
membayangkan cerita khalayan apa ya yang pemeran utamanya kakak?
mau peran sebagai apa kak?
mumpung sutradara penulis lagi baik ni nawarin sesuai keinginan pemain.. :26
Rin, buat cerita khayalan lagi yang pemeran utamanya kakak ya....
Post a Comment