Daftar Isi

Karakteristik Golongan Darah






Saya tertarik dengan gambar animasi yang di email teman saya tentang karakteristik orang-orang yang memilliki golongan darah A, B, AB dan O. Agak geli bacanya, tapi yang saya baca sedikit kurang lebih hampir  sama sifatnya dengan golongan darah saya . Jangan sepenuhnya percaya ya, mungkin ini menurut psikologis karakter personel golongan darah masing-masing.  ^_^






Case 1 :
Jika keempat orang yang memiliki golongan darah ini berada di suatu ruangan, maka golongan darah :
A, suka berdiri di samping dinding
B, suka berdiri di tengah
O, suka mondar mandir di sekeliling ruangan
AB, suka berdiri di sudut ruangan

Case 2 :
Jika diperintahkan oleh seorang guru untuk tidak melewati garis batas, maka golongan darah :
A, gak akan pernah mau melewati garis alias patuh dengan instruksi
B, begitu dibilang langsung dilanggar
O, tunggu bu guru gak ada baru dilewati garis itu
AB, tunggu bu guru balik baru kasih tau semua kejadiannya

Case 3 :
Mengenai cara berpikir :
A, B, O, ketiga karakteristik golongan darah ini punya pola pikir yang sama
AB, pola berpikir golongan darah ini sangat aneh dan special. Sulit untuk dimengerti dan dipahami

Sang Juara

Pertanyaan motivasi untuk Sang Juara :
  1. Pilih satu situasi yang baru terjadi dimana Anda berperan sebagai pemimpin. Gambarkan situasi tersebut secara ringkas dan jelas, gambarkan peran kepemimpinan Anda pada situasi tersebut, dan jelaskan bagaimana efektivitas kepemimpinan Anda serta perubahan apa yang terjadi pada masa itu atau setelahnya.  
  2. Gambarkan tiga prestasi sangat penting yang telah Anda capai dalam hidup dan jelaskan mengapa Anda melihat prestasi tersebut sebagai sesuatu yang sangat penting.
  3.  Gambarkan satu kekecewaan atau kegagalan yang pernah Anda alami. Bagaimana Anda menangani situasi tersebut dan apa yang dapat Anda pelajari darinya?
  4. Apa yang menjadi rencana karir Anda di masa depan dan mengapa demikian?
Wew, dari empat pertanyaan di atas, nyindir banget dah... Kayaknya yang sering terjadi di saya di point no. 3 hahaha.... Bukan satu tapi dua, tiga, empat tapi seterusnya... namun, dari kegagalan harus bisa banyak belajar, tul tak??? dengan begitu baru bisa menjawab pertanyaan no.2  :D

Pekerja Muslim Membangun Tempat Ibadah Orang Kafir

Berpartisipasi dalam pembangunan gedung ibadah selain ummat Islam adalah haram. Karena hal tersebut termasuk perbuatan tolong-menolong dalam kebatilan terbesar, yaitu kesyirikan dan kekafiran kepada Allah Ta’ala. Berikut fatwa ulama tentang masalah ini:      
س: المسلم الذي وظيفته بناء، هل يجوز له أن يبني كنيسة للكفار؟
ج: لا يحل لمسلم يؤمن بالله واليوم الآخر أن يبني كنيسة أو محلا للعبادة ليس مؤسسا على الإسلام الذي بعث الله به محمدا؛ لأن ذلك من أعظم الإعانة على الكفر، وإظهار شعائره، والله عز وجل يقول: { وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ } سورة المائدة الآية 2
Pertanyaan: Seorang muslim yang profesinya sebagai tukang bangunan, apakah boleh dia membangun gereja untuk (tempat ibadah) orang-orang kafir?
Jawab: Tidak halal bagi seorang muslim yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk membangun gereja atau tempat ibadah yang tidak berlandaskan Islam, agama yang dengannya Allah Ta’ala mengutus Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam. Karena hal tersebut termasuk sebesar-besarnya bentuk pertolongan kepada orang-orang kafir dan menampakkan syiar-syiar mereka. Sedang Allah Ta’ala berfirman:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Al-Maidah: 2)
(Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 14/482, no. 19893)

Ayo rhin !!!

Seperti ada suara yang menggema dari kejauhan
Tapi gak begitu jelas apa yang terdengar
Hanya berupa bisikan samar-samar
Saat itu aku hanya meyakini kalo ada suara-suara yang menyemangati
Ketika aku lelah melakukan semuanya
Kemenangan tak diraih
Impian yang tak kesampaian
Putus harapan
Kegagalan terus menerus
Dan semangat untuk bangkit tidak ada lagi
Tapi,, berulang kali suara itu terdengar lagi
Bisikan-bisikan kecil
Ntah darimana asal suara itu
Tapi suaranya tak asing bagiku
Itu suaraku!!!

Ayo rhin, bangkit...
Jangan mau kalah
Mereka sedang menertawakan kelelahanmu, kekalahanmu, impianmu, keputusaasaan dan kegagalanmu
Jangan biarkan suara mereka lebih keras darimu
Tetap gapai suara semangatmu
Kejarlah dan dengarkan dengan jelas kibaran semangatmu itu
Jangan hanya mendengar suara samar-samar itu
Dekatilah...
Gapai semuanya..
I'll be better now..

Mengenang Tragedi 03 Oct 2009

Teringat peristiwa setahun yang lalu tepatnya di tanggal 03 Oktober 2009, ada tragedi menyeramkan di sebuah ruangan luas. Ruangan itu jarang dihuni oleh mahasiswa-mahasiswa yang ada di kampusku. Ruangan itu hanya dibuka ketika ada korban yang ingin diserang oleh ke-3 sesosok personel yang menamakan dirinya "aliansi pembanding". Aku hanya punya satu orang yang bisa menolongku dengan argumen-argumennya yang kusebut sebagai "penolong". Walaupun aku tak percaya sepenuhnya 3 lawan 1 akan berhasil, tapi ku redam pikiran itu jauh2. Aku pasti bisa bip bip bip...hahaha... *pahlawan bertopeng


Persiapan waktu belajar benar-benar minim sekali. Kebanyakan membuang waktu di kampus ngurusi birokrasi yang rumit daripada menghabiskan waktu untuk belajar. *alibi  ;)
Alias aku menerapkan kata2 pepatah bersenang2 dahulu baru bersakit2 kemudian hehe...tobalik ya??

Betapa beruntungnya aku mendapatkan dosen pembanding yang -aku dan teman2- bilang tiga2nya master apalagi master membuat mahasiswa peserta sidangnya nangis akibat tak lulus mungkin.. KACAU pikirku...
ada Mr. Be, Mr. Se dan Mr. As..... whuaaaaaa...hanya bisa pasrah...

Akukah Penyebab Sandal itu Hilang??

Hujan gerimis terus turun mengguyur membasahi permukaan bumi yang seakan2 sudah lama bumi merindukan siraman dari alam semesta...
Sok puitis banget sih hehe...

Saat itu aku dan keluarga hendak pergi ke mesjid, walo hujan gerimis rintik-rintik tapi sayang untuk melewatkan tarawih bersama ke mesjid.
Karena jarak antara rumahku dan mesjid tidak terlalu jauh, maka aku malas memakai alat bantu penglihatanku (read : lensa kacamata).
Lagian aku juga tidak terlalu rabun (menghibur diri : mode ON)
Kupakai sandal ibuku yang sedikit punya tumit jarak 2cm agar "baju kaki" ku gak basah saat perjalanan menuju mesjid.

Sampai di mesjid >>
Ku letakkan sandal -pinjaman- ibuku tadi mengikuti irama susunan sandal orang-orang yang datang mendahului kami.
Tak begitu ku hiraukan susunannya..

Allahu Akbar..Allahu Akbar.. >>

Adzan dikumandangkan hingga selesai...
Dan ku lihat semua bergegas melaksanakan sholat sunnah rawatib
Dilanjutkan sholat Isya berjamaah, ditutup sunnah rawatib dan ceramah singkat kultum pembukaan tarawih..

Muhasabah for Ramadhan

                                
                     - Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1431 H -

Muhasabah untuk saya dan kamu...
Contoh :

Muhasabah Ramadhan


Sudahkah kita melakukan amal-amal saleh berikut ini hari ini?
Jenis Amal Saleh
Sepuluh Hari Pertama
Sepuluh Hari Pertengahan Sepuluh Hari Terakhir
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Shalat lima waktu di masjid*)
Shalat lima waktu awal waktu**)
Shalat sunnat sebelum shubuh
Shalat sunnat sebelum zhuhur
Shalat sunnat sesudah zhuhur
Shalat sunnat sebelum ashar
Shalat sunnat sesudah maghrib
Shalat sunnat sesudah isya
Shalat tarawih / shalat lail
Dzikir pagi
Dzikir petang
Membaca al-Quran
Mengkaji al-Quran/al-Hadits
Tidak menyakiti hati orang tua
Silaturahmi
Memberi ifthar (buka puasa)
Bersedekah
Menjaga pandangan
Menjaga lisan
Menjaga pendengaran
Tidak marah
Tidak buruk sangka
Tidak hasad (dengki)
Tidak riya' (pamer amal)
*) khusus untuk laki-laki
**) khusus untuk perempuan

Biasakanlah melakukan muhasabah tersebut sebelum beranjak ke tempat tidur. Bertaubat dan beristighfarlah terhadap dosa, kesalahan dan kekurangan yang anda lakukan sebelum tidur dan berniatlah untuk memperbaiki diri bila masih diberi kesempatan hidup hingga keesokan harinya.

http://freewebs.com/ramadhaan/muhasabah.htm

Aku Menangis untuk Adikku Enam Kali....

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri ima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.

“Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”

Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya! ” Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? … Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!”

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”

Kisah Empat Lilin

Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh.

Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka

Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara: “Aku adalah Cinta.” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga…

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”

Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:

Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:

“Akulah HARAPAN.”

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!

Perkenankanlah Aku Mencintai-Mu Semampuku


Perkenankanlah Aku MencintaiMu Semampuku
Tuhanku,
Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu…
Lembar demi lembar kitab kupelajari…
Untai demi untai kata para ustadz kuresapi…
Tentang cinta para nabi
Tentang kasih para sahabat
Tentang mahabbah para sufi
Tentang kerinduan para syuhada

Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan…

Tapi Rabbii,
Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan kemudian tahun berlalu…
Aku berusaha mencintaiMu dengan cinta yang paling utama, tapi…
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukMu…
Aku makin merasakan gelisahku membadai…
Dalam cita yang mengawang
Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi…
Hingga aku terhempas dalam jurang
Dan kegelapan…


Wahai Ilahi,
Kemudian berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun berlalu…
Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali
Menatap, memohon dan menghibaMu:
Allahu Rahiim, Ilaahi Rabbii,
Perkenankanlah aku mencintaiMu,
Semampuku
Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii
Perkenankanlah aku mencintaiMu
Sebisaku
Dengan segala kelemahanku

Ilaahi,
Aku tak sanggup mencintaiMu
Dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al musthafa
Karena itu izinkan aku mencintaiMu
Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku

Rabbii,
Aku tak sanggup mencintaiMu seperti Abu bakar, yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga. Atau layaknya Umar yang menyerahkan separo harta demi jihad. Atau Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan dienMu. Izinkan aku mencintaiMu, melalui seratus-dua ratus perak yang terulur pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan, pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di pojok-pojok jembatan. Pada makanan–makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.

Ilaahi, aku tak sanggup mencintaiMu dengan khusyuknya shalat salah seorang shahabat NabiMu hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya. Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu, dalam shalat yang coba kudirikan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia.

Robbii, aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib, yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu. Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam satu-dua rekaat lailku. Dalam satu dua sunnah nafilahMu. Dalam desah napas kepasrahan tidurku.

Yaa, Maha Rahmaan,
Aku tak sanggup mencintaiMu bagai para al hafidz dan hafidzah, yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam. Perkenankanlah aku mencintaiMu, melalui selembar dua lembar tilawah harianku. Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.

Yaa Rahiim
Aku tak sanggup mencintaiMu semisal Sumayyah, yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DienMu. Seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadnya bagiMu. Maka perkenankanlah aku mencintaiMu dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu. Maka izinkanlah aku mencintaiMu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.

Allahu Kariim, aku tak sanggup mencintaiMu di atas segalanya, bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra dan zaujahnya, dan patuh mengorbankan pemuda biji matanya. Maka izinkanlah aku mencintaiMu di dalam segalanya. Izinkan aku mencintaiMu dengan mencintai keluargaku, dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan mencintai manusia dan alam semesta.

Allaahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku. Agar cinta itu mengalun dalam jiwa. Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.

copas

Karena itu Aku Bangga

Author: Abu Aufa

Aku bangga dengan anakku, Asy Syifa...
Bangga dengan tangisannya yang melengking tajam,
gelembung-gelembung ludah yang dibuatnya, gigitan
gusinya saat menggigit jariku dengan kuat, atau
jeritan girangnya saat aku pulang malam menjelang
waktu tidurnya.

Aku pun bangga dengan pelukannya yang erat dan manja
saat kudekap, serta kaki dan tangannya yang selalu
bergerak lincah kemana-mana. Ia belum genap 8 bulan,
karena itu aku bangga.

Aku bangga dengan abangnya, Aufa...
Bangga dengan ketegarannya saat banyak jarum infus
menusuk tubuhnya, keberaniannya tidur sendirian di
kotak inkubator karena sakit yang diderita, dan bangga
ia bisa menunjukkan rasa sayangnya sehingga denyut
nadinya membaik saat kudekap.

Aku bangga dengan wajahnya yang tampan, sosok tubuhnya
yang gagah dan senyumannya yang ikhlas hingga
menjelang detik-detik terakhir di pelukanku serta
umminya. Ia begitu tegar dalam umurnya yang sangat
singkat, karena itu aku bangga.

Aku bangga dengan anak-anak Indonesia...
Bangga dengan Abdurahman Faiz dan Sri Izzati, mereka
bisa menghasilkan buah pena yang hebat tanpa
kehilangan masa kecilnya. Dari kesederhanaan dan
kejujuran kata, begitu banyak hikmah yang ditebarkan
sehingga membuat pesona dan menyentuh hati nurani
orang dewasa.

Aku tak kalah bangga dengan anak-anak jalanan yang
tidur di kolong jembatan, bukankah mereka begitu kuat?

up