Ketika melintas jalanan menuju kantor, pernah mendapati seseorang menunjang ban kendaraannya karena kendaraan tersebut untuk sementara tidak menjalankan perannya dengan baik. Dengan muka merah padam dan mengumpat “Dasar! Kereta sialan, gak tau orang lagi buru-buru?”
Jadi teringat sebuah hadits berikut :
Imran Ibn Hushain berkata : “Dalam sebuah perjalanan,
Rasulullah mendengar seorang perempuan dari golongan Anshar melaknat
tunggangannya karena kesal. Rasulullah bersabda, “Ambillah oleh kalian semua barang yang ada di atas punggung tunggangan
itu! Tapi tinggalkan tunggangan itu, karena sesungguhnya ia telah dilaknat.”
Dalam riwayat lain, “Unta
yang telah dilaknat tidak boleh berjalan bersama kami.” Imran berkata,
“Lalu aku menyaksikan tunggangan itu berjalan di tengah-tengah keramaian, tanpa
ada seorang pun yang mengganggunya.” (HR.Muslim)
Memang sih, konteks hadits di atas ditujukan terhadap
makhluk hidup, karena kendaraan zaman dulu belum ada yang namanya kendaraan
bermesin. Tapi konteksnya sama-sama kendaraan yang diajak jalan, membantu si
tuan melakukan mobilitas dan angkut-mengangkut.
Mungkin sama halnya ketika punya sesuatu barang yang LALO
alias LAmbat LOading, misalnya printer yang lagi ngandat, hp yang lagi nge
hang, laptop yang sering puyeng, dsb. Sepertinya kita juga gak punya hak untuk
melaknat mereka. Mereka juga perasa, kadang mereka bisa merajuk dan ngambek. Justru ketika mereka lagi ngulah, harusnya di elus-elus seraya
memperbaiki tentunya tanpa ada umpatan untuk mereka.
Nah lho, berarti…. Tunggangan yang dilaknat apalagi
disakiti, mesti ditinggalkan :D
Kereta yang mogok, printer yang lagi ngandat, hp yang lagi
nge hang, laptop yang sering puyeng yang dilaknat
tinggalkanlah, beli yang baru hehee…
2 comment:
beli yang baru ya kak :)
hehe... iya Ki beli yang baru, yang lama kasih ke kakak aza :)
Post a Comment