Akhir-akhir ini, sore hari jadi tak bersahabat karena seringnya atap yang tak bertiang itu (read : langit) meluapkan ekspresi perasaannya dengan menumpahkan air ke bumi. Yah...tentunya secara ilmiah air itu mengalami berbagai siklus hidrologi, air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju, hujan gerimis atau kabut.
Aku adalah salah seorang pengguna sepeda motor untuk memudahkan akses perjalananku kemana-mana. Ketika turun hujan, untuk melindungi tubuhku agar tidak terkena hujan, aku menggunakan pelindung mantel. Tapi, tetap saja ada anggota tubuh yang terkena hujan. Abisnya mobil belum punya ckckck
Orang yang meng-create ide diciptakannya mantel pasti punya pengalaman dengan yang namanya hujan :)
Yang kulihat, tidak busana baju saja yang mengikuti mode, tapi jas hujan ini juga mengikuti mode dan pembeliannya juga diprioritaskan kepada fungsi tentunya.
Seiring dengan tren jas hujan, kuperhatikan ada macamnya :
1. hanya berbentuk segi panjang lebar dengan bolong di tengahnya sebagai tempat kepala
2. bentuk pertama lalu dimodifikasi dengan 2 bolongan kepala tuk orang yang dibonceng
3. bentuk yang pertama dimodifikasi dengan ada tangan dan kepalanya
4. bentuk jubah baju yang sampai ke bawah macem daster ibu-ibu
5. bentuk baju dan celana sepasang
6. bentuk baju + rok kok gak ada ya?? hehehe....
Mungkin masih banyak bentuk-bentuk jas hujan yang belum saya sebutkan... ada yang mo bantu menyebutkannya lagi?? :D
Tapi kesemua ini, tetap saja ada anggota tubuh kita yang terkena basah terutama di bagian kaki. Terkadang seperti saya ini yang hanya punya 1 pasang sepatu yang digunakan untuk ngantor. Jika sore hujan, terpaksa besok hari saya mesti pake sandal (yah, walopun gak da yang marahin tapi kelihatan gak ELEGAN aza ngantor pake sandal hehehe)
Kenapa orang tak menciptakan jas hujan sampai ke bungkus sepatunya juga? tapi pasti akan berbahaya bagi penggunanya karena umumnya jas hujan terbuat dari plastik dan bersifat licin jika digunakan pas musim hujan.
Jika jas hujan (mantel) tak bisa menyelesaikan masalah karena adanya bagian tubuh kita yang masih ada terkena hujan (bagian kaki), mungkin design kendaraan beroda dua bisa mengambil alih untuk memikirkannya. Sebenarnya sudah terbantu dengan salah satu keluaran kendaraan female yang bagian depannya agak bersayap. Jika hujan, meminimalisir celana atau rok kita dari cipratan. Tapi, tetap saja bagian kaki kita masih terkena cipratan.
Coba pikirkan dah gimana design kendaraan roda dua tadi agar kaki kita gak basah saat hujan??
perlu pake HELM KAKI ni sepertinya... *sambil membayangkan cemmana bentuknya hahaha...