Subhanallah, tak ada yang lebih nikmat dari indahnya berinteraksi dengan Al-Qur’an. Dekat…bahkan amat sangat dekat dengan Sang Pencipta saat kalamullah dibacakan dari lisan-lisan hamba-Nya yang senantiasa ingin terus memperbaiki diri. Hingga sang langit pun ikut bergembira dengan menurunkan hujannya karena dia tau masih ada hamba Allah yang senantiasa masih menyebut firman-firman Nya.
Alhamdulillah, mukhoyyam Al-Qur’an selama 5 hari full
menjadi fasilitas untuk membangkitkan semangat peserta terhadap kewajiban
muslim terhadap Al-Qur’an yakni membaca, mentadaburi, dan mengamalkannya.
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Al Hijr: 9).
"Orang yang tidak mempunyai hapalan Al Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dari Ibnu Abbas (2914))
Kesan Keseharian Selama Mukhoyyam
Shock terapi ke-1
Saat ada instruksi untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dengan tim
2 orang, jadi masing-masing 1 orang harus membaca 15 juzz, jika dihitung
kecepatan rata-rata membaca Al-Qur’an 1 juzz itu 1 jam maka lebih kurang 15 jam
lah berinteraksi dengan Al-Qur’an. Awalnya karena pembiasaan kita mungkin 1
hari cuma 1 juzz, sedikit shock terapi
sih… :)
Seperti lebah yang sedang bergerumun, disana-sini sibuk
dengan membaca mushaf nya masing-masing. Tak ada satupun yang sempat bersenda
gurau satu sama lain. Jika sibuk dengan Al-Qur’an, beginilah saya kira terapi menjaga
lisan yang paling baik :)
Shock terapi ke-2
Ketika malam qiyamullail tiba, shock terapi kedua dimulai :)
Dengan keadaan mata 5 watt, qiyamullail dimulai jam 02.30
pagi. Awalnya imam berkata “Surat yang dibaca juzz ke-13”. Okey, karena imamnya
seorang Al-Hafidz tidak ada masalah bagi beliau. Ternyata subhanallah, hari
pertama qiyamullail dihabiskan sang imam dengan membaca 1 juzz full dalam 2
rakaat, shock terapi dengan anggota
tubuh si “kaki”. Dan malam qiyamullail selanjutnya, sang imam menambahkan 1
juzz lagi alias jadi 2 juzz dengan jumlah 8 rakaat. Subhanallah… tapi ada
kenikmatan tersendiri, ketika yang lain pada terlelap, kami berada dalam
penjagaan Nya. Semoga Allah tetap menjaga niat kami…
Shock terapi ke-3
Saat harus mengkhatamkan Al-Qur’an dengan tim masing-masing
setiap harinya, dengan lebih kurang 15 jam bersama 15 juzz, tugas berikutnya
adalah muraja’ah (mengulang) dan ziyadah (menambah) hapalan Al-Qur’an. Subhanallah,
semua memaksimalkan memorinya. Terkesan dengan peserta mukhoyyam termuda yakni
Mu’adz yang baru menginjakkan kakinya di kelas 2 SMP, beliau tidak mau kalah,
hapalannya subhanallah mengalahi kami yang sudah tua-tua ini T-T
Dapat teman sekamar juga sudah hafidz lebih dari 20 juzz,
subhanallah…jadi ghibtoh (iri) dengan mereka. Benar-benar ghibtoh T-T
Keseharian lima hari full ini gak cukup membuat kami yang
haus akan nikmatnya berinteraksi dengan Al-Qur’an. Semoga para alumni mukhoyyam
dan orang-orang yang selalu bermujahadah untuk terus senantiasa berinteraksi
dengan Al-Qur’an selalu bersemangat hingga menjadi seorang Al-Hafidz/
Al-Hafidzhah yang “sebenarnya”. Hadiahkan jubah (kemuliaan) buat orang tua
kita kelak di yaumil akhir nantinya…Amiin
Dari Abi Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Penghapal Al Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Quran akan berkata:
Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu dipakaikan jubah karamah. Kemudian Al Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku, ridhailah dia, maka Allah SWT meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu:
bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah SWT menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan ni`mat dan kebaikan.
“Penghapal Al Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Quran akan berkata:
Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu dipakaikan jubah karamah. Kemudian Al Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku, ridhailah dia, maka Allah SWT meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu:
bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah SWT menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan ni`mat dan kebaikan.
*Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2916), Ibnu Khuzaimah, al hakim, ia menilainya hadits sahih, serta disetujui oleh Adz Dzahabi (1/553).
“Siapa yang membaca Al Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari Kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: “karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran”
*Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilanya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257), penj.
0 comment:
Post a Comment